PENGELOLAAN LUMPUR TINJA (Faecal Sludge Management) DENGAN METODE VERMIKOMPOS UNTUK MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA INVERTEBRATA

Suharno Zen, Achyani Achyani, Muhfahroyin Muhfahroyin, Agus Sutanto, Rasuane Noor, Widya Sartika Sulistiani, Yerry Kartiko, Supriyanto Supriyanto, Reinilde Eppinga

Abstract


Lumpur tinja mempunyai kandungan nutrien dalam konsentrasi yang cukup tinggi dibandingkan pada air limbah. Kandungan zat organik pada lumpur tinja memerlukan pengolahan (treatment). Salah satu upaya pemanfaatan lumpur  tinja yaitu dijadikan sebagai kompos/humanure dengan bantuan cacing (vermikompos). Tujuan penelitian ini diharapkan dapat mengelola lumpur tinja menjadi produk kompos yang aman dan ramah lingkungan. Penelitian dilakukan di Green House PMIPA UM Metro pada Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Vermikomposting menggunakan Eudrilus sp/ANC/cacing sampah. Terdapat 5 perlakuan dan 2 kontrol dengan pengulangan 3 kali. Variasi perbandingan antara lumpur tinja, media dan pakan tambahan didasarkan oleh survey pendahuluan dengan mengukur kapasitas bak yang maksimal mampu menampung media seberat 10 kilogram. Perlakuan (P0+) kontrol +  dengan 10kg lumpur tinja + tanpa media cacing + tanpa tambahan pakan sampah organik pasar,  (P0-) Kontrol - tanpa lumpur tinja + 10 kg media cacing + tanpa tambahan pakan sampah organik pasar, (P1) Perlakuan dengan 8 kg lumpur tinja + 1 kg media cacing + 1 kg tambahan pakan sampah organik pasar,  (P2) Perlakuan dengan 7 kg lumpur tinja + 2 kg media cacing + 1 kg tambahan pakan sampah organik pasar, (P3) Perlakuan dengan 6 kg lumpur tinja + 3 kg media cacing + 1 kg tambahan pakan sampah organik pasar,  (P4) Perlakuan dengan 5 kg lumpur tinja + 4 kg media cacing + 1 kg tambahan pakan sampah organik pasar, dan (P5) Perlakuan dengan 4 kg lumpur tinja + 5 kg media cacing + 1 kg tambahan pakan sampah organik pasar.  Parameter/variabel yang diambil yaitu: kascing yang dihasilkan, biomassa/berat cacing, dan produksi kokon (telur) cacing tanah. Dilakukan juga analisis pra&pasca treatmen di laboratorium untuk mengetahui kandungan vermikompos, media, lumpur tinja dan pakan cacing. Hasil pengamatan biomassa cacingtanah menunjukkan pada perlakuan P3 menghasilkan rata-rata biomassa cacing tanah tertinggi yaitu 1,5 kg.  Diikuti perlakuan P4 (1 kg), P2 (0,93 kg), P1 (0,83 kg), P0+ (0,7 kg), P5 (0,4 kg) dan terendah pada perlakuan P0- (0,3 kg). Hasil pengamatan kokon yang dihasilkan menunjukkan pada perlakuan P3 menghasilkan rata-rata kokon tertinggi yaitu 21,3 butir.  Diikuti perlakuan P4 (12,6 butir), P2 (10,3 butir), P1 (9 butir), P0+ (4,6 butir), P5 (3 butir) dan terendah pada perlakuan P0- (3 butir). Hasil pengamatan kascing yang dihasilkan menunjukkan pada perlakuan P3 menghasilkan rata-rata kascing tertinggi yaitu 9,1 kg.  Diikuti perlakuan P4 (8,7 kg), P2 (8,5kg), P1 (8,3 kg), P0+ (7,3 kg), P5 (6,5 kg) dan terendah pada perlakuan P0- (6,1 kg). Hasil dari penelitian dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran kontekstual konsep hewan tak bertulang belakang (invertebrata).


Keywords


cacing, kascing, kompos, lumpur tinja

References


Budiarti dan Palungkun. 1992. Cacing Tanah: Aneka Cara Budidaya, Penanganan Lepas Panen, Peluang Campuran Ransum Ternak dan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Catalan, G. I., 1981, Earthworms : A New Source of Protein, Philippine Earthworm Center.

Devri, A.N., Santoso, H., Muhfahroyin, M. 2020. Manfaat Batang Pisang dan Ampas Tahu sebagai Pakan Konsentrat Ternak Sapi. BIOLOVA. Vol 1 (1), 30-35.

Fathoni, A., Muhfahroyin, M., Widowati, H., Sujarwanta, A., Sutanto, A. 2020. Organic Fertilizer on The Productivity of Red Spinach (Amaranthus Tricolor L.) Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. Vol. 20 (2), 198-203

Febrita, E., dan Darmadi, S. E. 2015. Pertumbuhan cacing tanah (Lumbricus rubellus) dengan pemberian pakan buatan untuk mendukung proses pembelajaran pada konsep pertumbuhan dan perkembangan invertebrata. Jurnal Biogenesis, 11(2), 169-176.

Fender, W.M. and D. McKey-Fender. 1990. Oligochaeta: Megascolecidae and other earthworms from western North America. p. 379–391. In D.L. Dindal (Ed.). Soil Biology Guide. A Wiley-Interscience Publ., John Wiley & Sons, New York, Chichaster, Brisbane, Toronto, Singapore.

Gaddie, R. E. and D. E. Douglas. 1975. “Earthworm for Ecology and profit”. Vol I. Bookworm Publishing Compani Ontario. California.

Handayanto. 2009. Dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.

Hermawan. 2014. Usaha Budidaya Cacing Tanah Lumbricus rubellus. Pustaka Baru. Yogyakarta.

Mardiati. Y, 1999. “Pengaruh Aerasi dan Ketinggian Terhadap Bobot, Produksi Kokon dan Penyusutan Media”. Skripsi jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. IPB. Bogor. 1-7.

Masrurotun, Suminto & Hutabarat, J. 2014. Pengaruh penambahan kotoran ayam, silase ikan rucah dan tepung tapioka dalam media kultur terhadap biomassa, populasi dan kandungan nutrisi cacing sutera (Tubifex sp.). Journal of Aquaculture Management and Technology, 3(4), 151-157.

Mashur, Djajakirana, G., Muladno, & Sihombing, D. T. H. 2001. Kajian Perbaikan Teknologi Budidaya Cacing Tanah Eisenia Fetida Savigny Untuk Meningkatkan Produksi Biomassa Dan Kualitas Eksmecat Dengan Memanfaatkan Limbah Organik Sebagai Media. Media Peternakan, 24(1), 28-48.

Meryandini, A., W. Wahyu, M. Besty, C.S. Titi, R. Nisa dan S. Hasrul. 2009. Isolasi bakteri selulolitik dan karakterisasi enzimnya. Makara Journal of Sains, 13(1):33-38.

Minnich, J. 1977. “Behaviour and Habits Of The Earthworm (chapter 4)”. In Minnich, J. (ed). The Earthworm Book, How To Rise and Use Earthworms For Your Farm and Garden. Rodale Press Emmaus, P.A. p:115-149.

Muhfahroyin, M., Oka, A.A. 2021. Analisis Kelayakan Bahan Ajar Pencandraan Tumbuhan Berbasis Prototype Hutan Pembelajaran untuk Pembelajaran Kontekstual. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi). Vol. 12 (2), 202-212,

Munroe. 2003. Manual Of On Farm Vermicomposting And Vermiculture Organic Agriculture Centre Of Canada.

Nurmaningsih dan Muhammad Syamsussabri. 2021. Indonesian Journal of Engineering. Volume 2. Nomor 1 (September) 2021. Hal. 01-09.

Palungkun, R. 2010. Usaha Ternak Cacing Tanah Lumbricus rubellus. Penebar Swadaya. Jakarta.

Putra, S. E., Johan, I., & Hasby, M. 2018. Pengaruh pencampuran kotoran ternak sebagai media kultur terhadap pertambahan populasi cacing tanah (Lumbricus Rubellus). Jurnal Dinamika Pertanian, 34(1), 75-80.

Prayitno. 2013. Pertumbuhan Cacing Tanah Eisenia fetida sp. Pada Kompos Limbah Fleshing. Majalah Kulit, Kare, dan Plastik Vol. 31 No. 2 Desember Tahun 2015: 85-92

Rahmayanti. 2019. Pengomposan Sampah Organik Menggunakan Metode Vermikomposting. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Reanida, P., Supriyanto dan Salamun. 2012. Eksplorasi Bakteri Selulolitik Dari Tanah Mangrove Wonorejo Surabaya. Tesis. Universitas Airlangga. Surabaya.

Roslim, D. I., Nastiti, D. S. & Herman. 2013. Karakter morfologi dan pertumbuhan tiga jenis cacing tanah lokal Pekan Baru pada dua macam media pertumbuhan. Jurnal Biosantifika, 5(1), 1-9.

Sofyan, S. 2007. Karakter dan Pertumbuhan Cacing Tanah Lokal pada Media Mengandung Limbah Tanaman Pisang Serta Jerami Padi. Skripsi. Universitas Brawijaya Malang.

Sudaryanto, D. 2000. Teknik Budidaya Cacing Tanah. Bulletin Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian. Sukabumi. 13 Hal.

Tang, U.M. 2002. Pengetahuan Pakan dan Gizi Pakan. UNRI Press. Pekanbaru.

Tillman, D.A. et al. 1983. “Ilmu Makanan Ternak”. Gajah Mada University Press. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana. Jakarta.

Trimulat. 2013. Membuat dan Memanfaatkan Kascing Pupuk Organik Berkualitas. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.

Yuliarti, N. 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Lily Publisher. Yogyakarta.

Yuliprianto, H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya. Graha Ilmu. Yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.24127/jlpp.v7i2.2370

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Suharno Zen, Achyani Achyani, Muhfahroyin Muhfahroyin, Agus Sutanto, Rasuane Noor, Widya Sartika Sulistiani, Yerry Kartiko, Supriyanto Supriyanto, Reinilde Eppinga



View My Stats



Creative Commons License
Jurnal Lentera Pendidikan by Pusat Penelitian LPPM UM METRO is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.