Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Sampah Plastik Di Desa Pemanggilan Kecamatan Tanjungkarang Natar Kabupaten Lampung Selatan

Agus Sutopo, Bambang Murwanto, Tati Baina Gultom

Abstract


ABSTRAK

Angka penyakit berbasis lingkungan khususnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih cukup tinggi, di wilayah Kec. Natar, kabupaten Lampung Selatan, termasuk Desa Pemanggilan, yang merupakan bagian dari Kec. Natar. Desa Pemanggilan. Berbagai keadaan kehidupan, yaitu kondisi demografi, gegografi (lingkungan fisik), sosial, dan ekonomi, menjadi risisko terjadinya penyakit tersebut. Selain itu yang mejadi risiko terjadinya penyakit juga sampah yang mejadi masalah karena berbanding lurus dengan jumlah penduduk yang ada di kecamatan Natar termasuk, Desa Pemanggilan.

Bentuk intervensi tersebut salah satunya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengabmas) dosen Poltekkes Tanjungkarang, Jurusan Kesehatan Lingkungan, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dalam kegiatan pemngabmas ini maka bentuk kegiatannya adalah mengolah sampah bekas seset kopi dan sejenisnya dan bekas aqua gelas dan sejenisnya. Kegiatan tersebut melalaui beberapa tahapan, yaitu penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan monitoring dan evaluasi. Produk yang dihasilkan adalah tas, keranjang, tempat tisu, dsb.

Diharapkan hasil kegiatan tersebut menjadi terbentuknya tiga kader pembuatan keranjang, tas, tempat tisu dari bungkus saset bekas kopi dan aqua gelas. Selain diharapkan menjadi pemicuan pengelolaan sampah yang lebih luas, tersistem dan terorganisir, yaitu melalui pembentukan bank sampah. Oleh sebab itu ada wacana kedepan untuk mengambangkan pengelolaan sampah melalui bank sampah, dengan berbagai kajian dan model-model bank sampah dengan referensi dari daerah lain agar terjadi pemberdayaan masyarakat dengan proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan.

Kata Kunci : sampah, pemberdayaan, berkelanjutan.

 

ABSTRACT

The number of environmental-based diseases, especially Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still quite high, in the Kec. Natar, South Lampung district, including the Pemanggilan Village, which is part of the Kec. Natar. Pemanggilan Village. Various conditions of life, namely demographic conditions, geography (physical environment), social, and economic, become the risk of the disease. In addition, the risk of disease is also garbage which is a problem because it is directly proportional to the number of residents in the Natar sub-district including the Pemanggilan Village.

One of these forms of intervention is through community service activities (pengabmas) lecturers of Poltekkes Tanjungkarang, Department of Environmental Health, with the aim of increasing knowledge, skills and community empowerment in waste management. In this community service activity, the form of activity is to process waste from coffee sets and the likes and used aqua glasses and the likes. The activity went through several stages, namely counseling, training, mentoring and monitoring and evaluation. The resulting products are bags, baskets, tissue holders, etc.

It is hoped that the results of this activity will be the formation of three cadres of making baskets, bags, tissue boxes from used coffee sachets and aqua glasses. Besides being expected to be a trigger for a wider, systematic and organized waste management, namely through the establishment of a waste bank. Therefore, there is a future discourse to develop waste management through waste banks, with various studies and waste bank models with references from other regions so that community empowerment occurs with a sustainable and sustainable process.

Keywords: waste, empowerment, sustainable


Keywords


sampah, pemberdayaan, berkelanjutan.

Full Text:

PDF

References


Aditya, R. F. (2021). Masalah Sampah di Indonesia, Kapan Kelarnya? Kumparan. https://kumparan.com/riza1hati/masalah-sampah-di-indonesia-kapan-kelarnya1w5LsNdl9Rf/full

Administrator. (2021). Membenahi Tata Kelola Sampah Nasional. Indonesia.Go.Id. https://indonesia.go.id/kategori/indonesia-dalam-angka/2533/membenahi-tata-kelola-sampahnasional

Blum, H. (1981). Planning for Health : Generic for the Eighties (H. L. Blum (ed.); 2nd ed.).Human Sciences Press.

BPS Provinsi Lampung. (2020). Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Provinsi Lampung, 2015 (Pembaruan Terakhir : 22 Mei 2020).

Halimah, M., Krisnani, H., & Fedryansyah, M. (2015). Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pengelolaan Sampah. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2). https://doi.org/10.24198/jppm.v2i2.13272

Jastam, M. S. (2015). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah (Studi Kasus di Bank Sampah Pelita Harapan , Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar).

Higiene, 1(1), 42–48. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/higiene/article/view/1217

Mardikanto, T.;Soebianto, P. (2013). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik (Kelima). Alfabeta, CV.

Mia, C. D. (2021). Hari Peduli Sampah Nasional 2021, Volume Tumbuh 5 Persen Tiap Tahun. Bisnis.Com. https://kabar24.bisnis.com/read/20210222/79/1359487/hari-peduli-sampahnasional-2021-volume-tumbuh-5-persen-tiap-tahun

Mohamad, F., Sutra, D. C., & Kusnawati, E. (2012). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Dukuh Mrican Sleman Yogyakarta. Jurnal Health & Sport, 5(3), 695–706. ejurnal.ung.ac.id

Muqouwis, M. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, Konsep & Aplikasi : Dari PKMD sampai Desa Siaga (Muhtadi (ed.); Pertama). Yayasan Bina Mandiri.

Mursalin Yasland. (2021). Produksi Sampah di Lampung Capai 7.200 Ton Per Hari. Rupublika.Go.Id. https://nasional.republika.co.id/berita/pv1hk6368/produksi-sampah-dilampung-capai-7200-ton-per-hari

Murwanto, B., Trigunarso, S. I., & Purwono, P. (2019). Faktor Lingkungan Sosial, Lingkungan Fisik, dan Pengendalian Program DBD terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Kesehatan, 10(3), 453. https://doi.org/10.26630/jk.v10i3.1424

Nina Hertiwi Putri. (2021). Jenis Penyakit Tidak Menular dan Menular yang Jadi Penyebab Kematian Terbesar di Indonesia. SehatQ. https://www.sehatq.com/artikel/jenis-penyakitmenular-dan-tidak-menular-yang-masih-banyak-di-indonesia

Notoadmodjo, S. (2007). Perilaku Kesehatan dan ilmu Perilaku (Pertama). PT. Rineka Cipta.

Putra, W. T., & Ismaniar. (2020a). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah di Bank Sampah. Jambura Journal of Community Empowerment, 1(2), 1–10. https://doi.org/10.37411/jjce.v1i2.569

Putra, W. T., & Ismaniar. (2020b). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah di Bank Sampah. Jambura Journal of Community Empowerment, 2(3), 1–10. https://doi.org/10.37411/jjce.v1i2.569

Sehat, H. (2021). 4 Infeksi Menular Mematikan yang Paling Banyak Terjadi di Indonesia. -.

https://nationalgeographic.grid.id/read/131753261/empat-penyakit-menular-nan-mematikanyang-sering-terjadi-di-indonesia?page=all

Sulistyani, A. T., & Wulandari, Y. (2017). Proses Pemberdayaan Masyarakat Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul Dalam Pembentukan Kelompok Pengelola Sampah

Mandiri (KPSM). Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 2(2), 146. https://doi.org/10.22146/jpkm.27024

Susanti, L. G. M. L., & Dkk. (2021). Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah Di Desa Tunjuk, Tabanan. Kaibon Abhinaya : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 105–110.




DOI: http://dx.doi.org/10.24127/sss.v6i1.1880

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Supported by: