UPAYA PENINGKATAN UMUR SIMPAN HASIL PANEN JAGUNG MANIS MELALUI TEKNOLOGI PENGOLAHAN MENJADI DODOL

Neti Kesumawati, Rita Hayati, Rita Feni, Maheran Mulyadi, Edy Marwan

Abstract


ABSTRAK

Kelurahan Batu Galing merupakan kelurahan yang terdapat di Kabupaten Rejang Lebong yang baru beberapa tahun ini ramai ditempati penduduk. Sebelumnya kelurahan ini hanya merupakan daerah pertanian yang hanya dikunjungi penduduk di waktu mereka bercocok tanam. Mata pencaharian penduduk sebagian besar petani dan sebagian lainnya pegawai negeri , pedagang dan pengrajin, dan sebagainya. Salah satu hasil pertanian yang banyak terdapat di Kelurahan Batu Galing adalah jagung manis. Mengingat jagung manis merupakan komoditi yang cepat mengalami kerusakan maka perlu dicarikan alternatif untuk mengatasi produk yang berlebihan. Salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut adalah mengolah jagung manis menjadi dodol. Rendahnya motivasi dan pengetahuan petani kelurahan Batu Galing tentang pembuatan dodol jagung manis harus ditingkatkan melalui penyuluhan maupun pelatihan dengan sasaran pengabdian adalah ibu-ibu PKK kelurahan Batu Galing.. Atas dasar ini, maka staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Bengkulu memilih lokasi ini sebagai sasaran pengabdiaan kepada masyarakt. Kegiatan pengabdiaan masyarakat ini dibantu oleh mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN. Metode pendekatan yang diterapkan dalam program ini, dengan menggunakan metode penyuluhan dan demontrasi pembuatan dodol jagung manis Dari evaluasi, penerapan teknologi tepat guna melalui penyuluhan dan pelatihan pembuatan dodol dodol jagung manis berjalan dengan lancar serta adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dari ibu-ibu PKK.

Kata kunci : Jagung manis, dodol jagung manis, produk olahan

ABSTRACT

Batu Galing Sub-District is a sub-district located in Rejang Lebong Regency, which has only recently been bustling with residents. Previously this kelurahan was only an agricultural area which was only visited by residents when they were cultivating. The livelihoods of the population are mostly farmers and some are civil servants, traders and craftsmen, and so on. One of the agricultural products that are widely available in Batu Galing Village is sweet corn. Bearing in mind that sweet corn is a commodity that quickly deteriorates, it is necessary to find alternatives to deal with excessive product. One alternative solution to this problem is to process sweet corn into lunkhead. The low motivation and knowledge of Batu Galing Village farmers about making sweet corn dodol must be improved through counseling and training. On this basis, the teaching staff of the Faculty of Agriculture, University of Muhammadiyah Bengkulu, chose this location as a target for community service. To expedite community service activities, the service team is assisted by students who are carrying out KKN. The approach method used in this program, using counseling and demonstration methods for making sweet corn dodol

Keywords: Sweet corn, sweet corn dodol, processed products


Keywords


Jagung manis, dodol jagung manis, produk olahan

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.24127/sss.v7i2.2776

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ndexing by:

   

 

Supported by: