PENDAMPINGAN PENGOLAHAN PLEUROTUS OSTREATUS, DIGITALISASI MARKETING DAN PEMBUKUAN KEUANGAN DI KWT SRIKANDI DESA BANJARREJO KOTA METO

Elmira Febri Darmayanti Elmira Febri Darmayanti

Abstract


Usaha budidaya jamur yang dilaksanakan KWT Srikandi selama ini masih dalam kapasitas kecil dan sarana prasarana untuk kegiatannya pun masih menumpang pada asset milik Ketua KWT. Sedangkan peluang pasar sangat menjanjikan karena jamur tiram banyak manfaatnya, akan tetapi hasil panennya masih tergolong sedikit. Produk yang dihasilkanhanya sebatas jamur tiram mentah yang belum diolah dan hanya dijual ke pasar tradisional sehingga usaha yang selama ini dilakukan dirasa kurang meningkatkan kesejahteraan bagianggota KWT karena keuntungan yang dihasilkan sedikit. Solusi yang kami tawarkan adalah memberikan pendampingan pengolahan jamur tiram, dan bagaimana cara memasarkannya (branding), baik secara langsung maupun tidak langsung (online). Selain itu, kami juga memberikan pendampingan pengelolaan dan pembukuan agar lebih efektif dan efisien. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah melakukan praktik langsung (tutorial) kegiatan olahan jamur tiram, diskusi, dan sharing mengenai digitalisasi marketing karena selama ini pemasaran yang dilakukan hanya bersifat langsung ke pasar tradisional. Selain itu kami melakukan pendampingan pembukuan agar penggunaan dan pengelolaan keuangan lebih efektif dan efisien. Adapun metode pelaksaan dalam pendampingan ini yaitu terdiri dari 4 tahap yang meliputi tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Hasil dari pendampingan ini antara lainibu-ibu KWT Srikandi Desa Banjarrejo semakin yakin bahwa budidaya jamur dan diversifikasi olahan produk jamur tiram dapat
dijadikan salah satu alternatif mata pencaharian. Selain itu dengan adanya kegiatan digitalisasi maka memudahkan pelaku usaha untuk memasarkan secara online di platform pilihan sehingga meningkatakan produktivitas dan pendapatan mereka. Target jangka pendek program ini adalah terselenggaranya kegiatan pembudidayaan jamur tiram secara rutin dimulai dari penanaman, pemeliharaan, pemanenan serta pembuatan produk siap konsumsi dari hasil panen. Sedangkan target capaian jangka panjang (kurun waktu 1-3 tahun) dalam programini yaitu dapat terbentuknya sentra budidaya jamur (Kampung Jamur) dan kreasi olahan jamur tiram yang memiliki nilai jual lebih, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat Desa Banjarrejo pada umumnya dan anggota KWT Srikandipada khususnya


Full Text:

PDF

References


Nasir, M., Basalamal, J., & Kusana, A. H. P. (2019). Kegiatan E-Marketing Sebagai Bentuk Kewirausahaan Dini Bagi Pelajar. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 01- 08.

Rasam, F., & Sari, A. I. C. (2019). Peran Pemasaran dalam Kegiatan Usaha pada Masyarakat di Desa Jatibaru, Cikampek. JABE (Journal of Applied Business and Economic), 5(2),

https://doi.org/10.30998/jabe.v5i2.3341

Saputra, D. H., Sutiksno, D. U., Kusuma, A. H. P., Romindo. R., Wahyuni, D., Purnomo.A., & Simarmata, J. (2020). Digital Marketing: Komunikasi Bisnis Menjadi Lebih Mudah. Yayasan Kita Menulis.

Sedjati, D.P., & Estikasari, Y (2021). Pelatihan Seni Membatik Bagi Masyarakat Desa Ngluwar. Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Jurnal Pengabdian Seni. 2(2), 119-126. https://doi.org/10.24821/jps.v2i2.5925

Suryani, ita. (2015). Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Pemasaran Produk dan Potensi Indonesia dalam Upaya Mendukung ASEAN Community 2015. (Studi Social Media Marketing Pada Twitter Kemenparekraf RI dan Facebook Disparbud Provinsi Jawa Barat)Jurnal komunikasi, ISSN 1907-8. Jurnal Komunikasi, ISSN 1907-898X Volume 8, Nomor 2, April 2014, 8(April 2014), 123-138.




DOI: http://dx.doi.org/10.24127/sss.v8i2.3283

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ndexing by:

   

 

Supported by: