PERENCANAAN PERKUATAN LERENG PADA SUNGAI WAY BATANGHARI MENGGUNAKAN METODE IRISAN (METHOD OF SLICE) DENGAN CARA FELLENIUS (STUDI KASUS LERENG PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI WAY BATANGHARI, BELAKANG KAMPUS 1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO)
Abstract
Saat ini berbagai sektor kegiatan pembangunan mengalami pertumbuhan yang pesat.
Dalam perkembangannya, perencanaan wilayah atau penetapan pusat pengembangan
kawasan permukiman justru berada di kawasan rawan yaitu kawasan sungai. Sungai
menyediakan banyak sumber kehidupan. Kegiatan pengamanan tersebut meliputi
pengamanan tanggul sungai.
Dalam studi kasus ini, upaya pencegahan dan pengamanan tanggul/lereng sungai
dapat dilakukan dengan cara memperkuat dan memperbaiki lereng yang harus digunakan
dan dianalisis terlebih dahulu sebelum dilakukan perencanaan teknis. Perencanaan/analisa
lereng sungai diharapkan dapat meminimalisir beberapa hal yang dapat mengganggu
kestabilan gaya geser, kestabilan gaya gulir, daya dukung tanah yang dapat mengakibatkan
longsoran pada lereng dengan menggunakan beberapa metode seperti slice of method di
lereng sungai way batanghari yang tepatnya berada di belakang Kampus 1 Universitas
Muhammadiyah Metro.
Berdasarkan uraian kondisi geoteknik dan hidro seperti diuraikan di atas, maka perlu
dilakukan suatu analisis yang diperlukan sebagai dasar perencanaan lereng serta
perencanaan struktur dinding penahan tanah di masa yang akan datang, termasuk analisis
hidrologi, kemiringan lereng dan analisis stabilitas. Dalam analisis hidrologi digunakan
metode rasional untuk menentukan perhitungan debet rencana. Perhitungan stabilitas
tekanan tanah dihitung menggunakan teori Rankine dan Coulomb dan perhitungan
stabilitas terhadap runtuhnya daya dukung tanah dihitung berdasarkan persamaan hansen
dan vesik berdasarkan data karakteristik teknis.
Dari analisa kestabilan lereng dengan metode irisan dengan cara fellenius, diperoleh
faktor keamanan (FK) terbesar yaitu 3,789>1,5 dalam hal ini lereng dalam keadaan stabil
atau aman dari bahaya longsor. Berdasarkan hasil perhitungan debit rembesan diperoleh
debit rembesan pada badan lereng sebesar = 5,34 x 10 -5 m3/det, debit air yang terjadi pada
badan lereng pada saat penggenangan dapat mempengaruhi penurunan kestabilan lereng,
dimana Penghancuran akan menimbulkan gejala piping (proses menerangi butir-butir
tanah halus yang menyebabkan air mengalir di badan lereng)
Dalam perkembangannya, perencanaan wilayah atau penetapan pusat pengembangan
kawasan permukiman justru berada di kawasan rawan yaitu kawasan sungai. Sungai
menyediakan banyak sumber kehidupan. Kegiatan pengamanan tersebut meliputi
pengamanan tanggul sungai.
Dalam studi kasus ini, upaya pencegahan dan pengamanan tanggul/lereng sungai
dapat dilakukan dengan cara memperkuat dan memperbaiki lereng yang harus digunakan
dan dianalisis terlebih dahulu sebelum dilakukan perencanaan teknis. Perencanaan/analisa
lereng sungai diharapkan dapat meminimalisir beberapa hal yang dapat mengganggu
kestabilan gaya geser, kestabilan gaya gulir, daya dukung tanah yang dapat mengakibatkan
longsoran pada lereng dengan menggunakan beberapa metode seperti slice of method di
lereng sungai way batanghari yang tepatnya berada di belakang Kampus 1 Universitas
Muhammadiyah Metro.
Berdasarkan uraian kondisi geoteknik dan hidro seperti diuraikan di atas, maka perlu
dilakukan suatu analisis yang diperlukan sebagai dasar perencanaan lereng serta
perencanaan struktur dinding penahan tanah di masa yang akan datang, termasuk analisis
hidrologi, kemiringan lereng dan analisis stabilitas. Dalam analisis hidrologi digunakan
metode rasional untuk menentukan perhitungan debet rencana. Perhitungan stabilitas
tekanan tanah dihitung menggunakan teori Rankine dan Coulomb dan perhitungan
stabilitas terhadap runtuhnya daya dukung tanah dihitung berdasarkan persamaan hansen
dan vesik berdasarkan data karakteristik teknis.
Dari analisa kestabilan lereng dengan metode irisan dengan cara fellenius, diperoleh
faktor keamanan (FK) terbesar yaitu 3,789>1,5 dalam hal ini lereng dalam keadaan stabil
atau aman dari bahaya longsor. Berdasarkan hasil perhitungan debit rembesan diperoleh
debit rembesan pada badan lereng sebesar = 5,34 x 10 -5 m3/det, debit air yang terjadi pada
badan lereng pada saat penggenangan dapat mempengaruhi penurunan kestabilan lereng,
dimana Penghancuran akan menimbulkan gejala piping (proses menerangi butir-butir
tanah halus yang menyebabkan air mengalir di badan lereng)
Keywords
Slope Stability, Way Batanghari River, Metro city
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.24127/tp.v11i1.1797
DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.24127/tp.v11i1.1797.g1136
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View My Stats